Senin, 02 Juni 2014

Ulama Yang Tak Sempat Menikah Hingga Wafat

Ulama adalah pewaris Nabi. Dari merekalah kita
menanyakan setiap hukum syariah, fiqih, tata cara
ibadah setelah wafatnya Rasulullah Muhammad
Shalallahu'alaihi wasallam beserta para Sahabat
Radhiallahuanhum. Dari sekian banyaknya ulama-
ulama shaleh, ada beberapa ulama yang melajang
dan tak sempat menikah hingga wafatnya. Ini
bukan berarti mereka tidak mengamalkan perintah
agama dan sunnah Rasul, tetapi ada alasn
tersendiri yang membuat para alim ulama ini
melajang hingga wafatnya mereka. Berikut nama-
nama ulama yang tak sempat menikah tersebut;

1. Abdullah bin abu najih al-makki
Seorang tabiut tabi'in orang yang tsiqah, tampan,
dan fasih berbicara, tetapi sayangnya beliau
menjadi pengikut paham qadariyah dan melakukan
bid'ah dalam masalah qadar. Beliau mufti makah
setelah wafatnya
Amru bin Dinar. Wafat 131 H.

2. Abu abdurahman yunus bin habib al-bashri
90-182 H
Beliau seorang sastrawan dan ahli nahwu. Banyak
ulama' yang belajar kepadanya seperti, Imam
Sibawaih, al-Kisa'I dan al-Farra'.

3. Husain bin ali al-ju'fi 119-203 H
Orang sabar tsiqah dari Kufah. Humaid bin Rabi' al-
Khazza berkata, "Kmi telah menulis 10.000 hadits
lebih dari Husain bin Ali al-Ju'fi.

4. Abu nashr bin al-harits 150-227 H
Lahir di Marwa 150 H kemudian pindah ke
Baghdad. Beliau meriwayatkan hadits dari Hammad
bin Ziad, Abdullah bin Mubarak, Abdurrahman bin
Muhdi, Malik bin Anas, Abu Bakr bin Iyasy, Fudhail
bin Iyadh dan lain-lain.
Dan banyak yang meriwayatkan hadits darinya
seperti, Imam Ahmad bin Hanbal, Ibrahim al-Harbi,
Zahir bin Harb, Sari as-Saqathi, Abbas bin Abdul
Adzim, Muhammad bin Hatim dan lain-lain. Usia 77
tahun.

5. Hannad bin as-Sariy 152-243 H
Ulama' yang suka menangis, ulama' hadits dari
Kufah. Diberi gelar raghib kufah (pendeta kufah)
karena tidak menikah. Usia 91 tahun.

6. Abu ja'far ath-thabariy 224-310 H
Beliau ahli tafsir, hadits, dan fiqih. Lahir di daerah
Amula Negara Tabaristan. Suka mengembara ke
Khurashan, Irak, sayam, dan Mesir untuk menuntut
ilmu. Telah hafal al-Qur'an pada umur 7 th,
menjadi imam shalat sejak umur 8 th, menulis
hadits sejak umur 9 th, mengembara ke daerah
lain untuk menuntut ilmu sejak umur 12 th (236 H),
menulis kitab sebanyak 40 lembar selama 40 th.
Beliau memasuki kota Baghdad setelah Imam
Ahmad wafat (241 H), sehingga tidak sempat
bertemu dengannya.
Karya beliau, yaitu:
1. Jami' al-Bayan fi Wujuhi Ayi al-Qur'an
2. Tarikh ar-Rasuli wal Anbiya' wal Muluk wal
Umam
3. Tadzib al-Atsari wa Tafshil ats-Tsabit an
Rasulillah n min al-Akhbari (belum selesai)
4. Adab an-Nufus al-Jayyidah wal Akhlaq an-
Nafisah
Abu Ja'far menulis hadits dari Ibnu Humaid
sebanyak 100.000 hadits lebih ketika mengadakan
perjalanan ke Kufah. Beliau mendengar hadits dari
Abu Kuraib 100.000 hadits lebih. Usia 86 th. Banyak
orang yang menshalatinya di atas kuburannya
selama berbulan-bulan siang dan malam.

7. Abu bakar bin al-anbariy 271-328 H
Lahir di Baghdad, hafal 300.000 bait sya'ir yang
memperkuat makna-makna al-Qur'an, hafal 120
tafsir al-Qur'an lengkap dengan sanad-sanadnya,
cepat meghafal. Beliau meninggalkan sekitar 30
kitab masing-masing kitab terdiri dati 50.000
lembar halaman lebih.

8. Abu ali al-farisi 288-377 H
Lahir di kota Fasa Negara Persia. Pada tahun 307
H pergi ke Baghdad untuk mencari ilmu dan tinggal
disana dan melakukan pindah-pindah tempat dan
kota. Usia 89 th. Meninggalkan sekitar 25 kitab
tentang ulumul qur'an dan bahsa Arab.

9. Abu nashr as-Sijzi wafat 444 H
Nama lengkapnya Ubaidilah bin Said Hakim bin
Ahmad al-Waili al-Bakari. Beliau hafidz, imam para
ahli hadits pada masanya. Abu Ishaq al-Habbal
berkata, "Pada suatu hari, aku berada di rumah
Abu Nashr . Tiba-tiba ada seorang yang mengetuk
pintu, maka aku berdiri membukakannya.
Ternyata, dia seorang wanita yang membawa
sebuah kantong uang berisi 1000 dinar. Dia
meletakkkannya dihadapan Abu Nashr dan berkata,
"Gunakanlah uang ini sesukamu !' Abu Nashr pun
bertanya, "Apa maksudmu?`
Wanita itu menjawab, "Menikahlah denganku.
Sebenarnya aku tidak ingin menikah, tetapi aku
hanya ingin membantumu."
Mendengar itu, syaikh Abu Nashr menyuruh wanita
tersebut untuk mengambil kantong berisi uang itu
dan membawanya keluar.
Setelah wanita itu keluar syakh Abu Nasrh berkata,
"Aku datang dari negeriku Sajastan dengan niat
menuntut ilmu. Jia aku menikah, maka niatku itu
akan luntur dan melemah. Oleh karena itu, aku
tidak akan melakukan sesuatu yang dapat
memalingkanku dari menuntut ilmu.` Beliau wafat
di Makah.

10. Abu sa'ad as-samman 371-445 H
Beliau seorang hafidz, zuhud, menguasai ilmu
qira'at, hadits, rijal, fara'id dan hisab. Beliau belajar
kepada 3000 ulama` pada masanya. Dengan
melakukan perjalanan ke Irak, Syam, Hijaz dan
Maghrib. Beliau berkata, "Barangsiapa yang tidak
menulis hadits, maka ia tidak bisa merasakan
manisnya islam." Wafat di kota Rayyi dalam
keadaan senyum, dan dimakamkan di gunung
Tabarak, dekat makam imam asy-Syaibani, dalam
usia 74 th.

11. Abu barakat al-baghdadi 462-538 H
Beliau seorang hafidz, alim dan ahli hadits dari
Baghdad. Beliau mendengarkan hadits dari Abu
Muhammad Hazarmurdi ash-Sharifini, Abu Husain
bin Naqur, Abu Qasim Abdul Aziz bin Ali Anmathi,
Ali bin Muahammad al-Bundar dan lain-lain. Karya
beliau seperti kitab al-Ja`diyat, Musnad Ya'kub al-
Fasawi, Musnad Ya`kub al Fawasi, Musnad Ya'kub
as-Sadusi dan intiqa al-Baqqal. Dan banyak juga
ulama` yang meriwayatkan hadits darinya, seperti
Ibnu Jauzi, Abu Sa'ad as-sam'ani, Ibnu Sakir dan
Ibnu Asakir dan lain-lain. Usia 76 th.

12. Abu al-qasim az-Zamakhsyari 467-538 H
Lahir di desa Zamkhasyar (daerah Khuwarazmi)
dan wafat di desa Jurjaniyyah (daerah
Khuwarazmi) pada malam Arafah. Mendapat gelar
Farid al-Ashri (ahli bahasa, sastra, nahwu dan
adab), fakhru Khuwarazmi kebanggaan bangsa
Khuwarazmi), dan jarullah (tetangga Allah).
Beliau menganut madzhab Mu`tazilah yang didapat
dari gurunya yang sangat beliau cintai Abu Mudhar
dan penduduk Khuwarazmi banyak yang menganut
madzhab Mu'tazilah. Karya beliau sekitar 50 kitab,
Imam Ibnu Arabi Jamrah sangat berhati-hati dalam
membaca kitab-kitabnya karena banyak ajaran
mu'taziyah yang disisipkan di dalamnya. Usia 71
th.

13. Ibnu Khasyab 492-567 H
Nama aslinya Abdullah bin Ahmad bin Khasyab al-
Hanbali al-Baghdadhi. Seorang ahli nahwu pada
zamannya, bahkan ada yang mengatakan bahwa
derajatnya setingkat dengan Abu Ali al-Farisi, ahli
tafsir, hadits, fara'id, mantiq, filsafat, lughah, dan
hisab. Beliau dalam bidang hadits dikenal dengan
perawi yang tsiqah, jujur, mulia dan menjadi hujjah.
Akan tetapi beliau kurang menjaga sikap dan
penampilan sebagai orang yang berilmu. Beliau
bakhil baik dalam berpakaian dan segi-segi
kehidupan lainnya, senang bermain catur di pinggir
jalan, berkumpul dengan para pecinta binatang
kera dan binatang lainnya, suka bercanda dan
bermain-main. Sorban di kepalanya tidak pernah
dicuci sampai hitam.
Disamping itu tidak ada seorang ulama pun yang
wafat kecuali Ibnu Khasab telah membeli kitabnya,
sehingga hampir memiliki semua kitab karangan
para ulama' dalam berbagai bidang.

14. Ibnu al-manni 501-583 H
Nama aslinya Abu Fathi Nasihuddin al-Hanbali
ulama' Irak ahli fiqih belajar dari Abu Bakr ad-
Dinawari. Meninggal pada hari Sabtu 4 Ramadhan
dan dimakamkan pada hari Ahad. Masyarakat
datang dari berbagai daerah dan sangat banyak.
Karena merasa khawatir akan terjadi hal-hal yang
tidak diingginkan, maka para penguasa
menugaskan sejumlah pasukan bersenjata untuk
mengawal jenazah beliau.

15. Jamaluddin abu al-hasan 586-646 H
Dilahirkan di kota Qifthi, Mesir dan dibesarkan di
Kairo. Beliau seorang qadhi (haim). Mengarang
banyak kitab. Sebelum wafat beliau mewasiatkan
agar kitab-kitabnya diserahkan kepada Nashir
(pemua Halab). Kitab-kitabnya bernilai 50.000
dinar.

16. Imam Nawawi 631-676 H
Nama lengkapnya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya
bin Syaraf an-Nawawi al-Hizami al-Haurani asy-
Syafi'i. beliau menghafal kitab at-Tanbih dalam
waktu empat setengah bulan. Dalam tahun yang
sama beliau berhasil membaca dan menghafal
seperempat kitab al-Muhadzdzab.
Beliau tidak pernah memakan buah-buahan. Beliau
berkata, "Aku tidak mau memanjaan tubuhku,
karena hal itu akan menyebabkan kantuk selalu
datang." Dalam satu hari satu malam, beliau hanya
makan dan minum sekali saja ketika sahur.
Karya beliau:
1. Syarh shahih muslim
2. Riyadhus shalihin
3. al-Adzkar
4. al-Arba'in
5. al-Irsyad fie Ulum al-Hadits
6. al-Mubhamaat
7. Tahrir al-Alfadz li at-Tanbih
8. al-Umdah fie Tashhih at-Tanbih
9. al-Idhah fi Manasik
10. at-Tibyan fie Adabi Hamlati al-Qur'an
11. Fatawa
12. ar-Raudhah
13. al-Majmu'
17. Ibnu taimiyah 661-728 H
Beliau telah mengarang 500 kitab. Dalam usia 19
tahun telah memberikan fatwa dan menyusun
kitab. Beliau ahli nahwu, hadits dan tafsir. sehingga
ada yang berkata, "Setiap hadits yang tidak
diketahui oleh Ibnu Taimiyah adalah bukan hadits."
Beliau dijadikan sebagai referensi umat islam
dalam kutub tisah dan musnad.
Beliau sering keluar masuk penjara sehingga wafat
dalam penjara. Ketika wafat sekitar 60.000 orang
datang melayat dan memakamkan jenazahnya.

18. Basyir al-ghazzi 1274-1330 H
Lahir di kota Halab. Nama lengkapnya Muhammad
Basyir bin Muhammad Hilal al-Halabi. Dijuluki al-
Ghazzi, karena beliau dibesarkan di rumah
saudara seibunya yang bernama Syaih Kamil al-
Ghazzi al-Halabi. Beliau mulai menghafal al-
Qur'an umur 7 tahun dan berhasil mengahafalnya
selama satu tahun. Beliau ahli ilmu jam tangan,
nahwu menghafal al-Fiyah dalam waktu 20 hari.

19. Abu al-wafa' al-afghani 1310-1395 H
Lahir di daerah Khandahar, Afghanistan.
. Karimah binti ahmad al-marwaziyyah 365-463 H
Lahir di Marwa dan wafat di Makkah. Nama
lengkapnya Karimah binti Ahmad bin Muhammad
bin Abu Hatim al-Marwaziyah. Beliau seorang ahli
hadits dan mengarang banyak kitab sekitar 100
kitab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bebas Berkomentar Asal Sopan