Minggu, 27 September 2015

Broken Home "Pertemuan" | Agus Triana

Judul Novel   : Broken Home
  Episode        : Pertemuan
  Pengarang   : Agus Triana
  Penulis         : Agus Triana
  Facebook     : facebook.com/agus.triana.9
Fanspage       : facebook.com/agustriana81
  Twitter          : @agustriana_IFC

     Memory yang telah tersimpan dalam otak terasa di Load kembali. Cerita tentang persahabatan, kebersamaan, dan semua hal kita jalani bersama ketika SMP. Ada Aku, Zacki, dan Dika.

____________________________________

     Terlihat Bagas berjalan melewati gerbang sekolah. Berjalan dengan santai tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

"Sendirian ajah lu gas?" Ucap Andra.

Sapa Andra dari belakang.

"Ehh elu ndra, tumben ngga bareng
Putra? Ucap Bagas.

"Ngga tau tuh si Putra kemana, udah gua samper tapi kata ibunya udah berangkat."

   Langkah kaki kami pun terhenti sejenak, terlihat sesosok wanita sedang berjalan berlawanan arah.

"Gas.. Gas.. lu tau ngga yang tadi lewat siapa" Ucap Andra, seraya menepuk bahu ku.

Bagas  : Ya jelas tau dong, lu naksir yah?
Andra  : Lu tau ajah Gas, siapa namanya.

Bagas  : Kalau ngga salah namanya Wina.
Andra  : Yang bener lu Gas?

Bagas  : Setau gua sih bener, coba lu kenalan sendiri ajah!
Andra  : Orangnya juga udah masuk kelas Gas?

"Ehh ehh... cepet ke kelas sekarang pelajaranya Bu Susan..!!" Ucap Bagas

Bersambung......
____________________________________

Rabu, 16 September 2015

Broken Home "Kawan Lama" | Agus Triana

Judul Novel   : Broken Home
  Episode        : Kawan Lama
  Pengarang   : Agus Triana
  Penulis         : Agus Triana
  Facebook     : facebook.com/agus.triana.9
Fanspage       : facebook.com/agustriana81
  Twitter          : @agustriana_IFC

      Sudahlah, mungkin itu hanya firasatku saja. Lebih baik aku  mengerjakan tugas dari Bu Susan, jika tidak bisa bahaya.

"Kring kring kring" suara Handphone.
____________________________________

Sambil beranjak dari meja belajar, aku mengambil Hp yang berada di kasur.

"Wah, siapa nih nomer baru"

Bagas : Hallo
.........? : iya hallo

Sepertinya aku ngga asing dengan suara ini.

Bagas : Ini siapa?
.........? : Masa lu ngga ngenalin suara gua gas.

Bagas : Sepertinya ngga asing, tapi agak lupa.
.........? : Kebiasaan lu mah, ini gua zacki. Masih ngga ngenalin juga gua cempulngin ke empang.

Bagas : Hahaha, gua kira siapa ternyata elu zack.
Zacki  : Iya ini gua, gimana kabar lu sehat kan?

Bagas : Kalo gua sih sehat, lu sendiri gimana?
Zacki  : Tapi otak lu yang ngga sehat kan, gua juga sehat.

Bagas : Huss.. Sembarangan.

   Kami pun berbicara Panjang Lebar seraya bernostalgia dengan Kawan lama. Perasaan senang, bahagia, dan ceria tentu aku rasakan.

Memory yang telah tersimpan dalam otak terasa di Load kembali. Cerita tentang persahabatan, kebersamaan, dan semua hal kita jalani bersama ketika SMP. Ada Aku, Zacki, dan Dika.

Bersambung.....
____________________________________


Senin, 07 September 2015

Broken Home "Firasatku" | Agus Triana

Judul Novel   : Broken Home
  Episode        : Firasatku
  Pengarang   : Agus Triana
  Penulis         : Agus Triana
  Facebook     : facebook.com/agus.triana.9
Fanspage       : facebook.com/agustriana81
  Twitter          : @agustriana_IFC

   Tapi dia sama sekali tidak menjawab. Aku tidak berpikir macam-macam. Mungkin hanya terburu-buru mau ke warung, pikir ku.

"Assalamualaikum, bu aku pulang"

____________________________________

    Dengan suara yang sangat pelan dan lirih ibuku menjawab salam ku.

"Walaikumssalam, ehh kamu udah pulang gas"

Aku mulai berjalan menghampiri ibuku yang sedang tiduran di kursi. Wajah yang biasanya ceria, berseri, penuh dengan senyuman, tiba-tiba saja semua itu tak seperti biasanya.
Dengan nada kaget, aku menanyakan apa yang terjadi.

"Lohh ibu kenapa, apa habis nangis??"

   Terlihat mengusap matanya dengan jari, sambil meyakinkanku seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

"Ibu gak nangis ko, ibu cuma kelilipan ajah."

Aku mencoba mempercayai ucapan ibuku, walaupun aku sangat yakin kalau ada sesuatu yang terjadi sebelum ayahku pergi keluar rumah.

"ya sudah bu, aku ke kamar dulu"

Kamar yang sederhana dengan dinding berwarna biru langit, di penuhi dengan berbagai poster musisi yang aku idolakan.

"Bruukk"

Suara ranjang yang tertimpa tubuhku. Sambil meletakan kedua tanganku di belakang kepala. Apa yang sebenarnya terjadi, dan perasaan aneh apa yang sedang aku rasakan.

"Huuu" menghela nafas.

    Sudahlah, mungkin itu hanya firasatku saja. Lebih baik aku  mengerjakan tugas dari Bu Susan, jika tidak bisa bahaya.

"Kring kring kring" suara Handphone.
Bersambung....
____________________________________

Jumat, 04 September 2015

Sedih Tanpa Alasan

            "Sedih Tanpa Alasan"

   Aneh memang, tapi ini yang ku rasakan. Seringkali aku merasakan Kesedihan yang begitu mendalam. Akan tetapi, yang membuatku bingung Kesedihan ini tanpa alasan.

Aku terus bertanya-tanya pada diri sendiri, tapi tidak ada jawaban yang kutemukan. Apa ini sebuah kelainan,  atau ini sebuah pertanda.

Andai ada seseorang yang bisa mengobati rasa sedih ini, tapi mungkin itu hanya khayalan saja yang akan segera hilang terbawa angin malam.

Kamis, 03 September 2015

Broken Home "Hal Yang Berubah" | Agus Triana

Judul Novel   : Broken Home
  Episode        : Hal Yang Berubah (2)
  Pengarang   : Agus Triana
  Penulis         : Agus Triana
  Facebook     : facebook.com/agus.triana.9
Fanspage       : facebook.com/agustriana81
  Twitter          : @agustriana_IFC

Perlahan Bagas dan Pri keluar  dari kelas . Terlihat Andra, Dion, dan Putra menghampiri kami berdua.

"Gas, Pri, kita latihan Band yuk" ucap mereka bertiga.
_________________________________

  "Iya ayo, kebetulan kalian sudah disini, tadinya kita yang mau nyari kalian" ucap kami berdua.

(Berjalan ke ruang musik....)

   Seperti biasa setiap hari senin kami selalu rutin latihan BandPri sebagai Vokalis, Andra sebagai Bassis, Dion sebagai Gitaris, Putra sebagai Drummer, dan Bagas sebagai melodis.

"Masih pantaskah aku mengingatmu, masih pantaskan aku merindukanmu sedangkan kini kau telah membenciku"

   Tidak terasa waktu sudah semakin sore, kami pun mulai meninggalkan ruang musik dan segera pulang ke rumah masing-masing.

Bagiku rumah bukan hanya tempat bernaung diri, tempat yang selalu dipenuhi dengan kasih sayang, perhatian, dan kebahagiaan.

   Tapi semuanya berubah semenjak hari itu. Ketika aku mau masuk ke rumah, aku berpapasan dengan ayahku. Terlihat wajah yang tidak biasa. Aku hanya bertanya padanya.

"Ehh yah, mau kemana?"

Tapi dia sama sekali tidak menjawab. Aku tidak berpikir macam-macam. Mungkin hanya terburu-buru mau ke warung, pikir ku.

"Assalamualaikum, bu aku pulang"

Bersambung....
____________________________________